Laman

Kamis, 20 Agustus 2009

MEMENTUM MAULID NABI SEBAGAI MOTIVASI KETELADANAN UMAT ISLAM DALAM BERMASYARAKAT

Sebagai awal langkah yang perlu dilakukan untuk menjalankan segala perintah Allah Swt terutama dalam menanamkan ketauhidan dan melakukan dakwah amar maruf nahi munkar tehadap masyarakat yang heterogen yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, tentu dengan pendekatan-pendekatan yang fleksibel tanpa mengurangi nilai dakwah yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya.
Salah satu pigur sentral umat Islam dalam bersikap,bertindak dan berperilaku dalam kehidupan berkeluarga atau bermasyarakat tentu sosok manusia pilihan yang sempurna yaitu Nabi besar Muhammad Saw atas segala kesempurnaan makhluk yang ada di dunia ini.
Pantaslah bagi kita dan seluruh umatnya yang senantiasa patuh dan mengikutinya selalu mengaharapkan syafaat atau pertolongannya di akhirat kelak,dengan menunjukan rasa hormat dengan mengenang dan menyimak segala perjalanan hidup beliau semenjak ia dilahirkan sampai kembali ke hadirat Ilahi.Rabbi.
Sebagai ulasan riwayat kehidupan beliau yang dituangkan dalam syair kalimat yang dilantunkan dengan suara merdu dan penuh makna , merasa seolah kita berada dalam kedekatan dan sebagai ungkapan rasa kecintaan atas beliau yang mulya.
Ada hal yang perlu digaris bawahi bahwa kehidupan umat Islam dewasa ini dengan berbagai pola dalam kehidupan bermasyarakat tidak menutup kemungkinan telah ditempa berbagai krisis moral yang dikarenakan banyak mengadposi tata cara kehidupan barat yang tidak mestinya dilakukan oleh umat Islam saat ini,sehingga banyak umat Islam terjebak dengan primodial kehidupan yang berkepanjangan yang mengakibatkan sikap-sikap yang egoistis,materialistis dan apatis terhadap lingkungan yang ada EGEPE emang gue pikirin dalam tatanan kehidupan di keluarga atau di masyarakat..
Salah satu factor yang bisa mengakibatkan hal itu terjadi dalam kehidupan sebagian umat Islam adalah lemahnya kesadaran untuk dapat mengenal dan memahami tentang kepripadian Rasulullah Saw secara mendalam sehingga belum menjadi inspirasi dalam kehidupan umat islam dalam bersikap dan bertindak ditengah kehidupan bermasyarakat
Sebagai upaya untuk merefleksikan ingatan kita sebagai manusia dalam mengekpresikan kecintaan yang dalam dan tulus atas sosok kepribadian seseorang yang paling sempurna diatas segala makhluk lainnya adalah suatu kewajaran apabila pada setiap kelahirannya dijadikan momentum keteladanan umat manusia diseluruh dunia ini.
Sebagai seorang nabi dan rasul dalam perjalanan hidupnya tentunya memiliki karakteristik dan kepribadian yang harus dijadikan sebagai suri tauladan bagi semua umat manusia dewasa ini. makna dalam memperingati hari lahirnya yang biasa masyarakat muslim bangsa Indonesia menyebut dengan maulid Nabi, dengan berbagai tradisi ataupun upacara yang bersifat ritual yang sudah melekat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat kita yang memiliki letak geografis dan budaya yang berbeda adalah suatu penomena yang terjadi dikalangan masyarakat kita.
Apapun bentuknya yang diekpresikan oleh kalangan masyarakat umat muslim dalam rangka menunjukan kecintaan terhadap seorang nabi atau rasulnya adalah tidak hanya merupakan suatu symbol belaka tetapi juga memiliki makna bahwa kita telah memiliki ikatan batin terhadap baginda Rasululullah Saw.
Berbagai karakteristik dan kepribadian Rasulullah Saw yang dalam kesempurnaanya telah mendapat bimbingan atas TuhanNya melalui kitab suci al quran, maka kita tak ragu lagi agar kita umat muslim untuk mengambil manfaat keteladan beliauukse baik sebagai pemimpin umat manusia yang sukses dalam menata kehidupan untuk umatnya,sebagai seorang nabi yang membawa umatnya dari kegelapan menuju cahaya keimanan,yang memiliki kasih sayang yang tinggi terhadap umatnya,sebagai pemimpin yang berani dalam menentukan keputusan untuk keadilan.dan banyak hal lain yang dimiliki sifat keteladanan yang sempurna yang dapat dijadikan sebagai kekuatan moral bagi kita semua sebagai umatnya dalam kehidupan baik sebagai umat individu atau umat bermasyarakat.
.
Dalam momentum peringatan maulid nabi yang dilaksanakan pada bulan Rabiul awal pada setiap tahun dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh kalangan masyarakat muslim di seluruh pelosok daerah mulai daerah pedesaan sampai di perkotaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat muslim secara individual harus memiliki karakteristik dan kepribadian yang dapat memberikan konstribusi positif yang bermanfaat dan memberikan keteladaan terhadap lingkungan masyarakat lain sehingga tatanan kehidupan bermasyarakat menjadi suatu komunitas kehidupan bermasyarakat yang mampu melahirkan suatu kehidupan masyarakat yang madani yang mencerminkan kehidupan yang saling menghormati, sejahtra dan penuh perdamaiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar