Laman

Jumat, 11 November 2016

KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF  MANUSIA SEUTUHNYA.
Oleh: Drs. Kasmad.Mpd.I

     Komunikasi merupakan salah satu media yang bisa menghubungkan antara manusia baik secara individu maupun kelompok masyarakat  dengan yang lain,sehingga bisa menimbulkan suatu perubahan ( exchange)
     Manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki naluri dan akal yang sempurna dalam kapasitas makhluk individu maupun sosial mempunyai kewajiban dan tanggungjawab sehingga ia harus bisa menempatkan posisinya yaitu  benar dalam pandangan diri sendiri  ,orang lain dan juga benar dalam pandangan Tuhan,
     Dengan perkembangan dalam diri sebagai manusia sesuai dengan proses pemahaman yang didapati melalui  berbagai disiplin ilmu pengetahuan, maka spontanitas akan menjadikan suatu perubahan besar dalam pola berfikir, bertindak, dan bersikap dalam dirinya.
     Dalam kelompok masyarakat sosial  (Social human community) adalah merupakan kumpulan manusia individu yang membentuk komunitas masyarakat yang bisa terjadi secara turun temurun ataupun terbentuk secara spontan dalam komunitas yang berbeda ini tentu akan menimbulkan kenyataan kehidupan yang berbeda  ( real life  different )
      Komunikasi yang dibangun dalam masyarakat secara turun temurun yang memmpunya pola kehidupan yang sudah dibentuk dari leluhurnya yang terikat oleh suatu tradisi atau budaya akan lebih mudah berkembang dalam komunitasnya. Tetapi bila masyarakat yang terbentuk secara spontanitas terbentuk lantaran pertimbangan kepentingan yang mungkin saling berbeda ,maka akan membutuhkan proses waktu yang lama untuk berkembang dan beradaptasi dengan yang lain.
       Manusia itu  memiliki jasmani dan Rohani sehingga segala komunikas perlu untuk memenuhi kebutuhan yang besifat fisik atau meta fisik dalam kaitan hal ini dimana manusia agar bisa melakukan komunikasi secara seutuhnya sehingga bukan sajah dalam hal materi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani tetapi juga dalam hal yang berkaitan untuk memenuhui kebutuhan yang besifat rohani.
       Selama ini kadang kita sebagai manusia hanya berfikir dan berkosentrasi bagai mana kita melakukan komunikasi sehingga bisa mencapai sesuatu kesenangan yang bersifat materi , bagaimana kita bisa makan, kerja, mencari uang , punya kendaraan , rumah mewah ,popularitas dan sebagainya tetapi kadang kita tinggalkan komunikasi dengan sang pencipta Allah Swt sehingga kita tidak bisa membaca dan memahami atas segala karunia nikmat yang diberikan..komunikasi kita  harus direfleksikan dengan tindakan  sehari –hari dalam menjalankan solat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan haji bagi yang berkecukupan dan mampu.

      Manusia secara Rohani telah menyatakannya bahwa Allah Swt adalah Rabbnya, maka sekiranya demikian maka pengabdian dalam relung kehidupannya hanya untuk beribadah dan berserah diri KepadaNya,

Selasa, 08 November 2016

SEBUAH HARAPAN YANG TERGANTUNG DI ATAS AWAN

SEBUAH HARAPAN YANG TERGANTUNG DI ATAS AWAN
( Sebuah refleksi nurani terhadap realitas kondisi yang tak menentu)
Oleh ; DRS. KASMAD. MPd,I
      Senja pajar menyingsing di pagi yang cerah ,dengan tetesan embun di daun-daun pohon, dengan kabut yang menggumpal di atas awan ,juga mulai terdengar suara burung berkicau yang indah saling bersautan , sang suryapun mulai muncul perlahan sehingga embun pagi mulai bergegas meninggalkan.
      Aku adalah sosok anak bangsa yang lahir di bumi pertiwi, yang telah dibekali dengan berbagai bekal ilmu pengetahuan dengan mendapat beberapa helai kertas berharga sebagai tanda penghargaan dan kini aku telah mendapat gelar akademik.
      Aku lihat di depan ada sebuah harapan yang dapat memberikan kepastian  terhadapku, aku akan selalu menunggu dan bersabar seiring dengan berjalannya waktu  yang lama,aku kini mulai merasa gelisah dan tak menentu untuk menggapai sebuah harapan yang ku nantikan.
      Setelah ku merasakan kegelisahan yang tak berkunjung akhirnya ku melihat di sampingku sebelah kanan, ternyata banyak diantara saudara-saudara  kita telah mengarungi kehidupan penuh dengan kegembiraan dan keceriaan,walaupun tak seperti diriku. Mereka memiliki jabatan, hidup penuh dengan harta yang bergelimangan, mobil mewah ia miliki, rumah megah ia tempati,tabungan deposito di bank lebih dari satu M mereka miliki, tapi akhirnya lembaga KPK menjemputnya dan ia sekarang banyak yang hidup dibalik tali jeruji besi.  Semua kehidupan yang mengalami kebahagian di dunia itu adalah semu dan matamorgana yang  bisa mengelabui pandangan mata kita sesaat,dalam benak pikirku.
      Dengan rasa berat dalam hati  aku sengaja melihat di sebelah kiri ku, ternyata banyak saudara saudara kita yang telah melakukan dan terjerumus dalam tindakan a susila, kriminal,obat terlarang dan sebagainya dengan latar belakang kehidupan yang berbeda, mereka merasakan kebahagiaan sesaat yang pada akhirnya mereka akan berurusan dengan yang berwajib dan menyeretnya kedalam kamar bui sebagai ganjarannya.
     Lalu setelah lama kuperhatikan disekitar kelilingku ku coba melihat ke belakang, betapa terkejutnya hatiku tak kuasa menahan rasa iba terhadap saudara-saudaraku yang masih hidup dalam kemiskinan mereka hidup dengan makan nasi atau makanan yang terdapat dari tempat sampah, mereka masih banyak meminta belas kasih dari kita,sehingga ia rela duduk dipinggir jalan yang banyak resiko,lebih menyayat hati banyak anak-anak jalanan dalam usia belajar mereka berada dilampu merah, dan masih banyak lagi saudara saudara kita yang dalam hidup kelaparan sehingga mereka  memasak dengan  nasi bekas.walau bagaimanapun itu adalah saudara-saudara kita.
     Akhirnya ku tertunduk sambil menatapkan wajaku ke  bawah tanah dengan  merenung dan berpikir bahwa semestinya aku bersyukur kepada sang pencipta, yang telah menganugrahkan segala nikmat yang telah ku terima selama ini, terutama nikmat iman dan islam sehingga aku tak boleh mengeluh dan putus asa atas segala Rahmat yang Allah Swt yang telah berikan pada hambanya.
     Dengan segala kerendahan hati dan harapan yang pasti kuserahkan dan  bertawakal kepada Allah Swt, Dzat yang maha Rahman dan Rahim, mulailah kini aku harus berbuat dan berkarya tanpa bergantung dan menjadi beban yang lain  sambil menadahkan tangan menatap keatas langit dan bersujud bertasbih memohon agar dalam kehidupanku mencapai kebahagian baik di dunia dan  Akherat kelak , Amin