Pada prinsipnya proses pembelajaran ( learning procces ) di dalam kelas adalah terjadinya interaksi komunikasi antara peserta didik terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh seorang guru di dalam kelas yang dapat menumbuhkan kreatifitas dalam diri siswa secara mental maupun pisik sesuai dengan perkembangan jiwanya.
Keterlibatan dalam berbagai aspek yang berkaiatan dengan proses pembelajaran tidak hanya terkait dengan sarana dan prasarana ( hard materials ) yang ada dalam madrasah dengan segala aturan yang dibuat, akan tetapi berkaitan dengan hal yang abstrak misalnya dengan sikap yang dilakukan oleh tenaga kependidikan ( soft material) dalam lingkungan madrasah itu sangat berpengaruh terutama sikap yang dilakukan oleh seorang guru atau tenaga kependidikan lainnya baik dalam berbicara atau bertindak, konon ada pribahasa guru kencing berdidri maka siswa kencing berlari, juga dengan istilah guru digugu dan ditiru. berarti dalam proses pembelajaran secara tidak langsung melibatkan hal-hal kemampuan besifat lembut ( soft competence ) yang baik dalam kepribadiannya sebagai figur yang baik ( good model)
Mata rantai saling berkait yang menjadikan suatu keutuhan dalam lembaga madrasah adalah merupakan potensi yang dominan dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai dengan standar yang diharapkan,dalam lembaga pendidikan madrasah komponen yang ada didalamnya adalah merupakan mata rantai yang menjadi individu saling menguatkan, sehingga mampu menarik roda madrasah menjadi madrasah ideal sebagaimana layaknya roda berputar dengan melaju dengan cepat , tepat, efektif dan efisien sesuai standar yang layak
Tenaga Pendidik dan kependidikan dalam lingkungan madrasah bagaikan roda yang dapat melaju dan membawa komponen lain, sehingga bisa mencapai tempat yang di tuju dengan tidak saling menyampingkan kontribusi anggota lain yang berada dalam lingkungan madrasah itu.
Peserta didik sebagai input yang ada dalam kelas itu bukan hanya merupakan objek semata, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki nuansa perbedaan secara menyeluruh terutama dalam IQnya antara satu siswa dengan siswa lain, akan tetapi setiap peserta didik mempunyai potensi kompetensi secara universal dalam pribadinya yang bisa dikembangkan ,dalam hal ini membutuhkan keuletan dan kesabaran bagi seorang pendidik sejati dalam mendidik , membimbing dan mengajar peserta didik di kelas.
Dalam suatu lembaga pendidikan madrasah bagian yang paling domain dalam menentukan arah kebijaksanaan melalui visi dan misinya adalah seorang kepala Madrasah yang mampu berkomunikasi dengan anggota komponen dalam madrasah dari tukang sapu sampai para wakil madrasah yang berada dalam lingkungan madrasah..
Untuk menghantarkan tujuan lembaga pendidikan madrasah perlu adanya kerja sama yang harmonis diantara berbagai komponen yang ada terutama tenaga pendidik dan kependidikan yang saling mengedepankan kepentingan dan kemajuan madrasah terutama menjadikan kualitas madrasah yang unggul
Perbedaan pandangan dalam suatu organisasi pendidikan dalam lingkungan madrasah adalah merupakan penomena yang biasa terjadi dengan koridor-koridor atau batasan yang wajar tanpa saling mengekploitasi permasalahan madrasah di luar madrasah dijadikan komoditas imformasi yang tidak proposional sehingga menimbulkan kesan negative terhadap lingkungan lembaga pendidikan madrasah yang bersangkutan..
Dalam suatu lembaga atau organisasi pendidikan madrasah bahwa kekuatan kekuatan individual adalah merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan dikolaborasikan menjadi kekuatan inti dalam menjalankan aktivitas di madrasah secara professional untuk mencapai tujuan apa yang telah dijadikan misi dan visi madrasah itu bisa tercapai dengan efektif dan efesien.
Perlu kita menyadari dalam suatu organisasi lembaga pendidikan apabila hal-hal yang berkaitan komponen anggota tidak saling mendukung, maka jangan diharapkan bisa mencapai suatu kualitas unggul dan kemajuan tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dalam lingkungan madrasah
Ketika komponen dalam unit lembaga pendidikan madrasah terutama bagi pelaku atau subjek antara kepala madrasah, murid, guru dan tenaga pendidikan lainnya menunjukan sikap kooperatif ( kerja sama ) yang tinggi maka akan menimbulkan tenaga ( energy ) yang kuat dalam mengoftimalmalkan sumber daya dalam lingkungan pendidikan madrasah, sehingga menghasilkan keefektifan secara sinergis yang dapat menghasilkan kualitas yang unggul (high quality ) dalam kemampuan para lulusannya atau out put nya, baik secara kognitif,afektif dan motoriknya.
Dalam suatu lembaga atau organisasi pendidikan madrasah bahwa kekuatan kekuatan individual adalah merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan dikolaborasikan menjadi kekuatan inti untuk mencapai misi dan visi madrasah dengan harapan dan tujuan itu bisa tercapai dengan efektif dan efesien, sebagai realisasi madrasah efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar